Laporan Mikrobiologi Pengolahan Pangan
“ PENGARUH PEMANASAN SUBLETAL DAN PENYEMBUHAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI “

Disusun Oleh :
ELFINTA NURHASTARI
2009340010
TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2011
“ PENGARUH PEMANASAN SUBLETAL DAN PENYEMBUHAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI “
TUJUAN :
Mengetahui pemanasan dan penyembuhan terhadap pertumbuhan bakteri. Untuk mengetahui sel-sel staphylococcus aureus yang mengalami kerusakan subletal oleh pemanasan dan yang hanya d head shock.
TEORI SINGKAT :
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernafasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernafasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.
Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan koagulase, enzim yang menyebabkan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. Koagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis terhambat.
Di dalam percobaan ini digunakan medium penyembuhan TSB dan medium pemupukan TSA untuk mendeteksi sel-sel S. aureus yang mengalami kerusakan subletal oleh pemanasan. Medium TSAS adalah medium TSA yang mengandung 7% NaCl digunakan untuk menghitung jumlah sel-sel S. aureus yang normal karena sel-sel yang rusak dapat tumbuh oleh pengaruh stress dari NaCl.
BAHAN DAN ALAT :
Kultur : Staphylococcus aureus yang berumur 24 jam (37˚C) di dalam medium TSB
Medium / larutan :
- 90 ml larutan buffer fosfat 0,1 M, pH 7,2
- 90 ml TSB
- 90 ml TSBS ( TSB + 7% NaCl )
- 12 buah agar cawan TSA
- 12 buah agar cawan TSAS ( TSA + 7% NaCl )
- 30 tabung larutan pengencer 9 ml.
Alat :
- Pipet 10 ml dan 1 ml
- Cawan petri
- Tabung reaksi
- Batang gelas melengkung
- Penangas air 37˚C dan 55˚C
CARA KERJA :
Sebanyak 10 ml kultur dimasukkan ke dalam 90 ml larutan buffer fosfat yang telah dipanaskan sebelumnya sampai suhu 55˚C, kemudian di inkubasikan di dalam penangas air pada suhu 55˚C selama 10 menit. Dengan pemanasan ini diharapkan sebagian sel-sel S. aureus akan mengalami kerusakan subletal, sedangkan sebagian tetap normal.
Kemudian sebanyak 10 ml kultur yang telah dipanaskan dimasukkan masing-masing ke dalam dua macam medium, yaitu :
1. 90 ml TSB sebagai medium normal untuk penyembuhan sel.
2. 90 ml TSBA sebagai medium stress karena mengandung zat
Penghambat penyembuhan yaitu garam
Setelah dikocok dengan baik sehingga diperoleh suspensi yang homogeny, kedua tabung berisi medium dan kultur tersebut dimasukkan ke dalam penangas air dengan suhu 37˚C. Dengan interval waktu penyembuhan 0 (tanpa inkubasi), 15, dan 30 menit, sebanyak 1 ml kultur dari TSB dan TSBS masing-masing diambil dan diencerkan sebanyak 10̄¹. Kemudian dipupukkan pada agar cawan TSA (untuk menghitung sel-sel normal + rusak), dan dipupukkan juga pada agar cawan TSAS (untuk menghitung sel-sel yang normal). Kultur diatas agar cawan.
HASIL PRAKTIKUM :
| TSA | TSAS |
Elfinta | 0’ : TBUD 15’ : TBUD 30’ : 3 koloni | 0’ : 29 & 14 15’ : 55 30’ : 15 & 18 |
Pista | 0’ : TBUD + 1 bakteri 15’ : TBUD 30’ : TBUD | 0’ : TBUD + 1 bakteri 15’ : TBUD 30’ : TBUD |
Winda | 0’ : 2 15’ : TBUD 30’ : 11 | 0’ : 4 15’ : 7 30’ : TBUD |
Ratri | 0’ : TBUD 15’ : TBUD 30’ : TBUD | 0’ : 22 & 8 15’ : TBUD 30’ : 6 & 1 |
Eka | 0’ : TBUD 15’ : TBUD 30’ : TBUD | 0’ : 15’ : 12 & 9 30’ : 30 & 15 |
Melinda | 0’ : 1 15’ : 1 30’ : 1 | 0’ : 6 & 9 15’ : 3 & 5 30’ : 8 |
PEMBAHASAN :
Berdasarkan hasil dari praktikan, didapatkan hasil sebagai berikut :
TSB | |||
Waktu Penyembuhan (menit) | Perhitungan Data Praktikan | ||
Data 1 | Data 2 | Data 3 | |
0 | 250 – 250 = 0 | 250 – 30 = 220 = 220 x 101 = log 220 x 10 = 1 log 220 = 2.3424 | 2 – 4 = -2 = -2 x 101 = log 2 x 10 = 1 log 220 = 0.3010 |
15 | 250 – 250 = 0 | 250 – 250 = 0 | 250 – 7 = 243 = 243 x 101 = log 243 x 10 = 1 log 243 = 2.3856 |
30 | 250 – 250 = 0 | 250 – 7 = 243 = 243 x 101 = log 243 x 10 = 1 log 243 = 2.3856 | 11 – 250 = -239 = -239 x 101 = log 239 x 10 = 1 log 239 = 2.3783 |
Grafik Log TSB ![]() |
Pada praktikum kali ini tentang pengaruh pemanasan subletal dan penyembuhan terhadap pertumbuhan bakteri, hasilnya berbeda-beda antara praktikan yang satu dan yang lain. Dilihat dari medianya sudah pasti yang akan tumbuh banyak mikrobanya terdapat pada TSA, dan yang paling sedikit pada TSAS. Banyak tumbuh pada TSA karena TSA medium yang tidak ada zat penghambatnya. Pada TSAS lebih sedikit karena ada tambahan zat penghambat penyembuhan, yaitu menggunakan garam. Pada hasil praktikum yang saya dapat yang TSA 0’ hasilnya TBUD benar-benar penuh memenuhi cawan, 15’ TBUD setengah lebih penuh dari cawan, masih ada sedikit yang tidak terkena mikrobiologi, dan pada pemanasan 30’ hasilnya 3 koloni khamir. Pada TSAS 0’ hasilnya 29 khamir dan 14 bakteri, 15’ 55 khamir, dan pada pemanasan 30’ hasilnya 15 khamir dan 18 bakteri. Bila ada kesalahan pada hasil praktikum, mungkin karena praktikan kurang bersih dan pada saat penuangan medianya dia berbicara, sehingga bakterinya bertambah banyak. Dan mungkin karena masa inkubasinya yang terlalu lama, sehingga bakterinya tumbuh lebih banyak.
KESIMPULAN :
Medium TSAS adalah medium TSA yang mengandung 7% NaCl digunakan untuk menghitung jumlah sel-sel S. aureus yang normal karena sel-sel yang rusak tidak dapat tumbuh oleh pengaruh stress dari NaCl.
DAFTAR PUSTAKA :
neli1390.blogspot.com
ᐉᐉ Casino Site Review ᐉᐉ Mobile Games, Live Casino & VIP
BalasHapusTrusted Casino site review, including info on bonus, sign-up, games, customer support, complaints, bonus codes, latest promotions & promotions. Rating: 2.8 · Review by LuckyClub luckyclub